12.7.11

Kelebihan Ilmu (Menurut Al-Quran)

KELEBIHAN ILMU (MENURUT AL-QURAN)

Dalil-dalilnya dari Al-Quran ialah firman Allah SWT:

“Allah mengakui sesungguhnya tidak ada Tuhan selain daripada-Nya dan para malaikat mengakui dan orang-orang berilmu yang tegak dengan dengan keadilan.” (Ali Imran : 18)

Maka lihatlah, betapa Allah SWT memulai dengan DiriNya sendiri, dan menduai dengan malaikat, dan mentigai dengan ahli ilmu. Cukuplah kiranya dengan ini untuk kita pertanda kemuliaan, kelebihan, kejelasan dan ketinggian orang-orang yang berilmu.

Pada ayat lain Allah SWT berfirman:

“Diangkat oleh Allah akan orang-orang beriman dalam kalangan kamu dan orang-orang yang diberi ilmu, dengan beberapa tingkat.” (Al-Mujadalah : 11)

Ibnu Abbas radhiAllahu anhu mengatakan : “ Untuk ulama beberapa tingkat atas orang beriman, dengan 700 tingkat tingginya. Antara kedua-dua tingkat itu, jaraknya sampai 500 tahun perjalanan.”

Pada ayat lain Allah SWT berfirman:

“Katakanlah, adakah sama antara orang-orang yang berilmu dengan orang-orang yang tidak berilmu?” (Az-Zumar : 9)

Berkata Allah SWT :

“Sesungguhnya yang takut akan Allah daripada hamba-Nya ialah ulama.” (Fatir : 28)

Berfirman Allah SWT:

“Katakan, cukuplah Allah menjadi saksi antara aku dan kamu dan orang-orang yang padanya ada ilmu tentang Kitab.” (Ar-Ra’d : 43)

Pada ayat yang lain, tersebut:

“Berkatalah orang yang mempunyai pengetahuan tentang Kitab : “Aku sanggup membawanya (singgahsana Ratu Saba’) kepada engkau (Nabi Sulaiman).” (An-Naml : 40)

Ayat ini memberitahu bahawa orang itu berasa sanggup kerana tenaga pengetahuan yang ada pada dirinya.

Berfirman Allah SWT:

“Berkatalah orang-orang yang punya pengetahuan : “Malang nasibmu. Padahal daripada Allah lebih baik untuk orang yang beriman dan mengerjakan perbuatan baik.” (Al-Qasas : 80)

Ayat ini menjelaskan bahawa tingginya kedudukan di akhirat, diketahui dengan ilmu.

Pada ayat lain disebutkan:

“Contoh-contoh itu Kami buat untuk manusia, dan tidak ada yang mengerti (memahaminya) kecuali orang-orang yang berilmu.” (Al-‘Ankabut : 43)

Dan firman Allah SWT:

“Kalau mereka kembalikan kepada Rasul dan orang yang berkuasa dalam kalangan mereka nescaya orang-orang yang memerhatikan itu akan dapat mengetahui yang sebenarnya.” (An-Nisa’ : 83)

Ayat ini menerangkan bahawa untuk menentukan hukum dari segala kejadian, adalah terserah kepada pemahaman mereka. Dan dihubungkan tingkat mereka dengan tingkat nabi-nabi dalam hal menyingkap hukum Allah.

Dan ada yang mentafsirkan akan firman Allah:

“Wahai anak Adam, sesungguhnya Kami telah turunkan kepada kamu pakaian yang menutup anggota kelaminmu, dan bulu, dan pakaian ketaqwaan.” (Al-A’raf : 26)

Dengan tafsiran bahawa pakaian itu maksudnya ilmu, bulu itu maksudnya yakin, dan pakaian ketaqwaan itu maksudnya malu.

Pada ayat lain:

“Sesungguhnya Kami telah datangkan kitab kepada mereka, Kami jelaskan dengan pengetahuan.” (Al-A’raf : 52)

Pada ayat lain:

“Sesungguhnya akan kami ceritakan kepada mereka menurut pengetahuan.” (Al-A’raf : 7)

Pada ayat lain:

“Bahkan (Al-Quran) itu adalah bukti-bukti yang jelas di dalam dada mereka yang diberi pengetahuan.” (Al-‘Ankabut : 49)

Pada ayat lain:

“Tuhan menjadikan manusia. Mengajarkannya berbicara terang.” (Ar-Rahman : 3-4)

Tuhan menerangkan yang demikian pada ayat tadi untuk menyatakan nikmatNya dengan pengajaran itu.