3.6.11

Teks Syarah Ihya' 2 (Indonesia)



http://www.youtube.com/watch?v=verchbDVF8c


Sama juga seperti Imam al-Ghazali tadi. Namanya Muhammad. (Selain itu) Dia juga dikenal sebagai Ibnu Muhammad, sebab (nama) bapaknya Muhammad. (Dia) Dikenal juga sebagai Abu Hamid, karena anaknya bernama Hamid. (Jadilah) Tiga nama.

Mungkin tuan-tuan masih ingat lagi satu kisah dalam waktu perang, orang ingin menjaga kemah Nabi Muhammad. Waktu itu sudah malam, jadi orang pun buat pengumuman: "Siapa ingin menjaga kemah Nabi Muhammad malam ini?"

Kita ambil satu (nama) contoh, orang itu namanya Sufyan.

"Saya!"
"Siapa itu?"
"Sufyan."
"Ok Sufyan."


"Orang kedua. Siapa ingin menjaga kemah Nabi Muhammad malam ini? "

"Saya!"
"Siapa itu?"
"Ibnu Halim."
"Ok, Sufyan ada, Ibnu Halim pun ada."

"Baik. Orang ketiga. Kita ingin tiga orang. Siapa lagi sukarela ingin menjaga kemah Nabi Muhammad? "
"Saya!"
"Siapa tu?" Malam ... tak nampak.
"Abu Zulfiqar."
"Ok, Abu Zulfiqar. Ok, datang sini ketiga orang. Sufyan pun (silahkan) datang. Ibnu Halim pun (silahkan) datang. Abu Zulfiqar pun (silahkan) datang. "

Apabila sampai di depan kepala, tengok-tengok seorang saja yang datang.

"Eh, tadi tiga orang. Ini kenapa seorang (saja)? "
"Kamu siapa?"
"Sayalah Sufyan." Sebab namanya (memang) Sufyan.
"Habis, Ibnu Halim tadi siapa dia?"
"Saya juga orangnya, karena bapak saya namanya Halim."
"Abu Zulfiqar tadi?"
"Saya juga orangnya."
"Kenapa?
"(Karena) Anak saya nama Zulfiqar."

Jadilah ketiga itu nama dia. Sufyan pun nama dia, Ibnu Halim pun nama dia, Abu Zulfiqar pun nama dia.

"Mengapa ketika diminta, untuk ketiga-tiga kalinya kamu (seorang) yang menyahut?"

"Sebab saya nak 'kampoi' (monopoli) seorang. Saya seorang ingin menjaga Nabi Muhammad, ingin pahala lebih. "Punyalah (dia) sayang akan Nabi Muhammad. Jadi biasanya orang Arab (ada) tiga nama.

Selain kitab Ihya '' Ulumiddin ini, atau ringkasannya kitab Bimbingan Mu'minin, pada saya ada beberapa kitab lagi yang (dalam) bahasa Arab, dan ada juga yang terjemahan. Salah satunya adalah kitab Al-Munqiz min ad-Dhalal, (yang artinya) Selamat dari Sesat. Yang kedua, karangan Imam al-Ghazali ... Al-Risalah al-Laduniyyah. Yang ketiga, Misykatul Anwar. Yang keempat, Kimia as-Sa'adah, (yang artinya) Kimia Kebahagiaan.

Kitab Kimia 'as-Sa'adah ini, kita ada sentuh sikit-sikit sebelumnya (dalam kuliah kitab terdahulu). Ada sebelas fail (ceramah saya di Youtube) seluruhnya, kita (memang) ada ajar sikit di sini, meskipun bukan keseluruhan.

Inilah kitab-kitab yang ada dalam simpanan saya. Yang tidak ada dalam simpanan saya (tentunya) lebih banyak. Karena Imam al-Ghazali ini, menurut beberapa pendapat, kitab-kitabnya hampir 100 buah. Kemudian orang mengkaji pula lagi,dicampur dengan yang hilang, katanya ada 300 buah. Punya (lah) rajinnya (al-Ghazali) mengkaji.

Antara karya Imam Ghazali yang populer, yang lainnya:

1. Maqasid al-Falasifah.

2. Tahafut al-Falasifah.

3. Minhaj al-Abidin.

4. Tafsir Al-Ghazali. Imam Al-Ghazali ada membikin satu (kitab) tafsir Alquran. Kata orang, tafsirnya sampai 40 jilid dia menafsirkan Alquran. Tapi sayangnya sewaktu orang-orang Mongol menyerang Baghdad, Baghdad habis musnah, kitab-kitab (yang ada di Baghdad) dibakar. Orang Mongol ini (umumnya) tidak ada Tuhan, mereka bakar habis kitab-kitab itu semua. Jadi banyaklah karangan Imam al-Ghazali yang hilang. Rugilah kita, termasuk (antara yang hilang itu adalah) Tafsir Qur'an Imam al-Ghazali.

5. Kemudian kitab Fadaih al-Batiniyyah wa al-Fadhail al-Mustaziriyyah.

6. Majalis al-Ghazaliyyah. Yang ini anak muridnya yang karang. Imam Ghazali memberi kuliah, karena enak bangat kuliahnya, suatu hari anak muridnya berpikir ingin menyalin apa yang diceritakan itu. Maka anak muridnya ini pun menyusun semula kuliah Imam al-Ghazali ini, kemudian ditunjukkannya kepada Imam Ghazali. "Tuan Imam, coba 'check' benar tak apa yang Tuan Imam cakap dengan apa yang saya tulis." Imam Ghazali mengesahkannya, (lalu) dia (yaitu anak muridnya itu) bikin satu kitab, namanya Majalis Ghazaliyyah.

7. Kemudian kitab Mizan al-Amal

8. Al-I'tisad fi al-I'tiqad.

9. Sirr al-'alamin

10. Al-Maa'rif al-'Aqaliyyah.

11. Kitab al-Arba'in.

12. Jawahir al-Quran.

13. Ayyuhai Walad.

14. Hujjah al-Haqq.

15. Qisas al-Mustaqim

Dan banyak lagi kalau ingin dinyatakan.

Yang populer di negara kita ini, diantaranya kitab:

1. Minhaj al-'Abidin. Banyak tuan-tuan guru mengajarkan kitab itu.

2. Dan juga ringkasan (Ihya ') inilah - Bimbingan Mu'minin, banyak orang ajar.

3. Dan juga kitab Ayyuhai Walad.

Yang lain-lain itu biasanya sulit jumpa orang ajar.

Jadil Imam Ghazali ini seorang yang hebat, karena pada zaman dahulu, ingin menulis susah (jika dibandingkan dengan hari ini). Mahu mendapatkan kertas susah, cari tinta susah, cari pen pun susah. Bukan macam sekarang, tekan komputer, tulis. Laju saja. Meskipun dalam keadaan yang macam itu, Imam Ghazali dapat menulis ratusan kitab. Dengan mengajar lagi, dengan belajar lagi, dengan ibadahnya yang hebat lagi. Itu yang kita merasa heran. Sebab itu orang kata Imam Ghazali ini pun salah seorang dari wali-wali Allah juga.

Yang kita zaman sekarang ini, petik komputer saja bisa (terus) menulis, apa kitab pun kita tak buat, sebab kita tidak mampu. Imam Ghazali zaman dahulu buat ratusan kitab.

Apakah kitab-kitab ringkasan Ihya '' Ulumiddin yang populer di kawasan Nusantara ini? Di Alam Melayu ini ada kitab-kitab singkatnya.

1. Salah satu yang populer, kitab Bimbingan Mu'minin.

2. Kemudian kitab Bidayatul Hidayah.

3. Yang ketiganya kitab Hidayah as-Salikin yang disusun oleh Syekh Abdus Samad Palimbani, orang Palembang. Kitab Hidayatus Salikin ini (merupakan) uraian ke kitab Bidayatul Hidayah, karangan Imam al-Ghazali.

4. Yang keempatnya kitab Sairus Salikin karya Syeikh Abdus Samad Palimbani juga.

Ini semua ada kait-mengait dengan kitab Ihya '' Ulumiddin.
Susah mencari orang yang mengajar kitab Ihya '' Ulumiddin terus. Biasanya mereka mengajarkan singkatannya.

Hadirin yang dirahmati Allah sekelian,

Sekarang kita pergi ke sejarah Imam al-Ghazali, dari waktu dia kecil, sampai muda remaja, sampailah tua, sampailah meninggal. Jadilah Imam Ghazali ini dilahirkan di sebuah kampung yang bernama Ghazalah. Sebab itu namanya dinisbahkan kepada Ghazali. Nama sebenarnya Muhammad, tapi orang panggil Imam Al-Ghazali, sempena dengnama tempat asalnya. Kampung Ghazalah ini terletak di mana? Di Tus. Tus ini di wilayah Khurasan. Zaman sekarang ini dalam negara Iran.

Bila dia lahir? Tahun 1058 Masehi. Sekarang 2011. Maksudnya sudah 953 tahun yang lalu. Hampir seribu tahun sudah Imam Ghazali hidup. Maka kitabnya yang berada di tangan kita ini pun, sudah 900 tahun lebih (usianya). Sampai sekarang pun orang masih pakai lagi. Inilah untungnya jadi ulama-ulama. Dia tulis kitab banyak-banyak, sampai sekarang pun pahala masih mengalir kepadanya.

Maka Imam al-Ghazali ini tuan-tuan, dia satu orang yang miskin, sebab datang dari keluarga yang miskin. Ayahnya berkeja sebagai tukang tenun kain. Punyai toko kecil satu. Pendapatan pun tidak seberapa, hidup dalam kemiskinan. Meskipun miskin, bapaknya seorang yang saleh dan sangat suka akan ilmu. Dia cukup suka belajar ilmu-ilmu agama. Maka bapaknya berdoa agar dapat anak, anak yang saleh, anak yang bakal jadi ulama. Begitu doa ayahnya.

Doa ayahnya yang utama (sekedar contoh): "Ya Allah, berilah akan daku anak yang bakal menjadi ulama, orang-orang yang alim." Ini doa ayah Imam al-Ghazali, dan doanya diperkenankan (Allah). Sebab apa? Dia berhasil dapat dua orang anak lelaki yaitu Imam al-Ghazali dan adiknya bernama Ahmad. Kedua orang ini menjadi ulama besar, berkat doa si bapak tadi.

Kita bandingkanlah dengan doa kita pula. Bila kita bakal dapat anak, apa doa kita? Macam-macam doa, tapi doa yang utama? Ada orang, doanya yang utama adalah: "Ya Allah, jadikanlah anakku ini (berkulit) cerah, putih melepak", yang paling atas sekali. Tak salah berdoa begitu. Tapi sebaiknya doa yang utama itu adalah doa (agar anak) jadi orang yang saleh, jadi pejuang, jadi ulama. Doa mahukan anak putih melepak itu (biarlah) bawah sedikit. Tapi kadang-kadang doa putih melepak itu sudah jadi nomor satu. Ada pula yang berdoa: "Ya Allah, jadikanlah anak aku seorang yang cerdik."